Jumat, 05 September 2014

SAHABAT CL HARUS TAU TENTANG "VIRUS PANLEUCOPENIA"


Panleucopenia adalah penyakit serius yang cukup berbahaya pada kucing. Penyakit ini diakibatkan oleh virus.
Angka kematian berkisar 25 - 85 % pada kucing yang belum divaksinasi. Penyakit mudah menular ke kucing lain, tetapi tidak menular pada manusia dan anjing.
Feline panleukopenia atau distemper kucing menurut Aiello (2000) merupakan penyakit viral yang fatal pada kucing. Kejadian penyakit ini parah apabila terjadi pada anak kucing. Feline panleukopenia virus termasuk ke dalam virus tipe DNA famili parvoviridae subgrup feline parvovirus, virus ini masuk melalui mulut ataupun hidung menuju tonsil dan limfoglandula di daerah tenggorokan dan kemudian menginfeksi serta mengancurkan sel-sel yang aktif melakukan pembelahan seperti sel-sel pada sumsum tulang, jaringan limfoid, epitel usus, cerebellum dan retina, serta sel-sel pada anakan.
Virus ini akan menekan produksi sel darah putih di sumsum tulang sehingga jumlah seluruh sel darah putih berkurang sehingga penyakit ini dinamakan panleukopenia. Di saluran usus virus ini menyebabkan ulcer yang memicu terjadinya diare, dehidrasi, dan infeksi oleh bakteri. Sebagian besar kasus kematian terjadi akibat dehidrasi dan infeksi bakteri yang parah.
Pada induk kucing yang bunting virus akan menular secara intraprasental dan menyerang embrio atau fetus secara cepat sehingga menyebabkan kematian embrio, mumifikasi, aborsi, dan lahir mati. Infeksi pada saat kelahiran akan menyebabkan kerusakan pada epital germinal di cerebelum yang mengakibatkan hipoplasia cerebral, inkordinasi, dan tremor karena cerebelum merupakan bagian dari sistem syaraf pusat yang mengkoordinasikan keseimbangan dan pergerakan. Virus akan berada dalam jumlah banyak di semua sekresi dan ekskresi kucing seperti feses, urine, muntah, saliva, dan mukus selama fase akut dari penyakit ini dan dapat bertahan pada feses kucing selama 6 minggu setelah penyembuhan.


Penyakit ini menular kontak langsung atau tidak langsung melalui air liur, air kencing,muntah dan melalui kotoran kucing yang terinfeksi.
Selain itu anak kucing juga dapat tertular virus dari induknya, bila sang induk terserang virus ini pada saat bunting.
Virus panleucopenia dapat bertahan cukup lama di luar tubuh kucing. Sebagian besar desinfektan tidak mampu membunuh virus ini.
Oleh karena itu penularan terbesar terjadi melalui kontak dengan kandang, lantai atau peralatan makan dan minum kucing yang tercemar virus dan tidak dibersihkan dengan desinfektan yang sesuai.
Virus masuk ke tubuh kucing biasanya melalui mulut, berkembang di kelenjar pertahanan di bagian mulut, lalu menyebar ke seluruh tubuh.
Kemudian virus akan berkembang di beberapa organ seperti kelenjar pertahanan seluruh tubuh, sumsum tulang dan selaput lendir usus yang menyebabkan hancurnya usus.

Gejala klinis Sebagian besar infeksi dari virus panleukopenia berlangsung secara subklinis. Kucing yang terinfeksi sebagian besar terkena pada saat berumur di bawah 1 tahun. Gejala klinis yang terlihat yaitu demam, depresi, dan anorexia selama periode inkubasi 2-7 hari. Muntah akan terlihat 1-2 hari setelah demam, umumnya berhubungan dengan empedu dan tidak terkait dengan makanan. Diare yang terjadi merupakan gejala yang tampak terakhir. Muntah dan diare terjadi secara teratur, diare terkadang disertai dengan darah. Dehidrasi parah terus terjadi meskipun kucing terus minum. Physical examination menunjukkan adanya depresi yang parah, dehidrasi, dan terkadang adanya rasa sakit di daerah abdomen. Palpasi pada abdomen dapat menginduksi kejadian muntah, selain itu kebengkakan dan penebalan usus serta kebengkakan limfoglandula mesenterica akan teraba. Pada kucing muda dengan kelainan cerebellum akan terlihat gejala ataksia dan tremor. Gejala akan terlihat selama 5-7 hari. Anak kucing yang menderita penleukopenia perakut akan mati dalam waktu 24 jam setelah timbul gejala klinis (Aiello 2000).
LesioPada kasus penyakit panleukopenia perakut, lesio yang jelas terlihat hanya sedikit, lesio yang sering terlihat yaitu dehidrasi dan kekurusan. Perubahan patologianatomi pertama yang terjadi yaitu edema dan nekrosa pada thymus dan limfoglandula mesenterika. Sumsum tulang akan terlihat agak cair dan berlemak. Dinding usus besar akan terlihat bengkak dan menebal serta terdapat akumulasi gas. Permukaan usus besar yang terinfeksi akan terlihat hiperemia dan terlihat adanya haemoragi ptechie atau echimosa. Hati, ginjal, dan limpa akan terlihat membengkak. Secara histologi kripta usus mengalami dilatasi disertai keberadaan sel-sel debris yang terdiri dari sel-sel epitel yang telah nekrosa. Vili usus akan terlihat tumpul dan bersatu. Selain itu terlihat adanya degenerasi hepatosit hati dan sel epitel pada tubulus renalis. Badan inklusi intranukleus eosinofilik terlihat pada jaringan tempat virus mengalami replikasi.
Differensial diagnosa dari penyakit ini adalah salmonellosis, feline leukemia virus, dan feline immunodeficiency virus.
Diagnosa penunjangSemua anak kucing yang menderita demam, kehilangan indera perasa, diare yang disertai atau tidak disertai muntah dicurigai menderita panleukopenia. Umumnya jumlah sel darah putih sangat sedikit karena virus ini menyerang sumsum tulang yang memproduksi sel darah putih. Tes feses dengan menggunakan ELISA kit khusus feline panleukopenia dapat meneguhkan diagnosa. Penggunaan ELISA kit tidak boleh dilakukan setelah 5-12 hari paska vaksinasi panleukopenia virus karena akan menunjukkan hasil positif palsu. Isolasi virus, tes Polimerase Chain Reaction (PCR) dan pengukuran tingkat antibodi merupakan tes yang potensial untuk melihat adanya infeksi ini.


gejala : Penyakit ini dapat menyebabkan anemia, muntah-muntah dan diare yang parah pada kucing.
Kadang-kadang perkembangan penyakit sedemikian cepat sehingga anak kucing mati tiba-tiba sebelum pemiliknya sempat melihat tanda-tanda sakit.
Setelah diare dan muntah, biasanya diikuti dengan hilangnya nafsu makan yang mengakibatkan dehidrasi dan kematian.

cara mencegahnya :
1.vaksinasi yang teratur. Anak kucing dapat divaksinasi pada umur 8-10 minggu. Agar kekebalan yang terbentuk lebih terjamin sebaiknya vaksinasi diulang 1 bulan kemudian. Setelah itu vaksinasi dianjurkan diulang setiap tahun. Untuk kucing dewasa atau berumur lebih dari 6 bulan yang belum pernah divaksinasi, vaksinasi bisa dilakukan tiap tahun.
2.Trus bersihin kandang pakek desinfektan khusus hewan yg dijual di petshop2 terdekat.
*lebih baik mencegah daripada mengobati
Feline Panleukopenia (FP)  adalah suatu penyakit kucing yang disebabkan oleh virus feline parvo, dimana virus ini sangat cepat menular. Dari tahun ke tahun penyakit ini telah dikenal dengan berbagai nama yaitu distemper kucing, enteritis (radang usus disertai memar yang cepat menyebar), demam kucing dan penyakit tifus kucing. Meskipun dikenal dengan berbagai nama, namun sebenarnya penyakit dengan nama berbeda tersebut disebabkan oleh virus berbeda pula. FP virus ini tergolong virus yang jahat, karena dapat membunuh dengan cepat membagi sel-selnya dengan cepat. Kerugian dari penyebaran sel pada virus ini dapat membuat kucing komplikasi dan infeksi/peradangan hasil bakteri.

Untuk mengetahui terjangkitnya virus ini dapat dilihat melalui gejala-gejala yng muncul pada kucing kita.yang pertama hilangnya selera makan, demam tinggi, kelesuan, muntah-muntah, hidung kucing yang biasanya lembab menjadi sangat kering (dehidrasi). Fluktuasi peningkatan suhu tubuh akibat demam oleh kucing sangat cepat, dan sangat tidak normal ( normalnya demam pada kucing akan meningkat secara bertahap dalam 3-4 hari). Demam tidak normal ini akan menyebabkan kucing diambang kematian. Menurut penelitian dokter  75% kucing yang mengidap penyakit ini akan mengalami kematian.

    Penularan virus ini dapat melalui kutu, darah air seni dari kucing yang terinfeksi, yang perlu dilakukan para penyayang kucing agar kucing kesayangan tidak terjangkit virus ini adalah menjaga kebersihan kandang, pola makan kucing , kesehatan kucing serta lakukan vaksinasi.

    Virus ini cepat menjangkit pada kitten (anak kucing), hal ini dikarenakan daya tahan tubuh pada kitten masih lemah, jadi lakukan vaksinasi pada kucing anda, minimal sejak umur 2 bulan. Serta berilah nutrisi dan vitamin yang cukup untuk kucing kesayangan anda.

Ketika penyakit ini menyerang kucing yang berumur dibawah 8 bulan , hal ini sangat riskan untuk tertolong karena daya tahan tubuh masih lemah. Kucing dewasa memiliki kesemapatan untuk hidup lebih besar ketika terserang penyakit ini. Perawatan dan  therapy akan sangat  mendukung dan membantu untuk mempertahankan fisik kucing agar mampu melawan virus tersebut dengan  system kekebalannya .

    Tidak ada pengobatan yang mampu membunuh virus, Pengasingan kucing yang sakit adalah factor penting. Breeder akan mencoba untuk memenuhi kebutuhan air kucing dengan meminumkannya, meningkatkan kadar gizi yang masuk melalui vitamin, dan mencegah infeksi/peradangan sekunder dengan zat pembunuh kuman. Jika kucing dapat survive dalam waktu 48 jam, kesempatan untuk sembuh  mulai terbuka. Usahakan kandang kucing harus hangat (tambahkan lampu 5 watt), higienis, dan sangat bersih. Perhatian dan kasih sayingpemilik  kepada kucing adalah sangat penting. Kucing layaknya manusia, apabila diberi sentuhan kasih sayang dan perhatian maka semangat untuk hidup akan jauh lebih besar.

    Untuk dapat menjauhkan kucing anda dari penyakit ini adalah jaga kesehatan, kebersihan kucing anda. Faktor utama yang menyebabkan kematian adalah daya kekebalan tubuh yang lemah. Jaga kesehatan kucing anda agar selalu prima, beri vitamin dan makanan bergizi yang cukup. Vaksin sangat diperlukan kucing untuk menjadikan tubuh kucing lebih tahan terhadap beberapa penyakit. TAPI INGAT!!!, meskipun kucing anda sudah divaksin jangan terlalu PERCAYA DIRI bahwa kucing anda tidak akan terkena penyakit INI!!!!.

Pencegahan penyakit panleukopenia pada kucing dilakukan dengan vaksin aktif yang dimodifikasi dan vaksin inaktif. Vaksin aktif tidak boleh diberikan pada kucing bunting, mengalami imunosupresi, sakit, atau kucing di bawah umur 4 minggu. Kucing divaksinasi pada umur 8-10 minggu kemudian diulang pada umur 12-14 minggu, setelahnya diulang setiap tahun.

Terapi dapat dilakukan dengan memberikan terapi cairan berupa Ringer laktat. Pemberian antibiotik seperti Amoxycillin 7 mg/kg bb im, Gentamisin 2 mg/kg bb im dan Ciprofloxacin 10 mg/kg bb po. Pemberian antibiotik juga disertai dengan pemberian antihistamin berupa Diphenhydramine 5 mg/kucing im dan CTM po untuk mencegah kejadian alergi akibat antibiotik. Pemberian multivitamin seperti Hematopan®, vitamin ADE, dan Calcipet® dilakukan sebagai terapi supportif.

Menurut Aiello (2000), penanganan kasus panleukopenia akut membutuhkan pengamatan yang teratur, terapi cairan, dan terapi suportif. Gangguan elektrolit, acidosis, hipoglicemia, hipoproteinemia, anemia, dan infeksi sistemik merupakan permasalahan berat yang sering terjadi pada kucing yang terinfeksi panleukopenia, sehingga perlu diberikan nutrisi secara parenteral. Tranfusi plasma atau darah dari kucing yang telah kebal terhadap panleukopenia akan membantu tekanan onkotik plasma dan menyediakan imunitas pasif. Selain itu diberikan antibiotik spektrum luas tetapi hindari penggunaan antibotik yang nefrotoksik seperti Gentamisin dan Amikasin pada kucing yang menderita dehidrasi. Penggunaan antiemetik seperti Metoclopramide akan mengurangi rasa sakit dan diberikan sebelum pemberian pakan.
(Source: duniaveteriner.com)