Panleucopenia
adalah penyakit serius yang cukup berbahaya pada kucing. Penyakit ini
diakibatkan oleh virus.
Angka
kematian berkisar 25 - 85 % pada kucing yang belum divaksinasi. Penyakit mudah
menular ke kucing lain, tetapi tidak menular pada manusia dan anjing.
Feline
panleukopenia atau distemper kucing menurut Aiello (2000) merupakan penyakit
viral yang fatal pada kucing. Kejadian penyakit ini parah apabila terjadi pada
anak kucing. Feline panleukopenia virus termasuk ke dalam virus tipe DNA famili
parvoviridae subgrup feline parvovirus, virus ini masuk melalui mulut ataupun
hidung menuju tonsil dan limfoglandula di daerah tenggorokan dan kemudian
menginfeksi serta mengancurkan sel-sel yang aktif melakukan pembelahan seperti
sel-sel pada sumsum tulang, jaringan limfoid, epitel usus, cerebellum dan retina,
serta sel-sel pada anakan.
Virus
ini akan menekan produksi sel darah putih di sumsum tulang sehingga jumlah
seluruh sel darah putih berkurang sehingga penyakit ini dinamakan
panleukopenia. Di saluran usus virus ini menyebabkan ulcer yang memicu terjadinya
diare, dehidrasi, dan infeksi oleh bakteri. Sebagian besar kasus kematian
terjadi akibat dehidrasi dan infeksi bakteri yang parah.
Pada
induk kucing yang bunting virus akan menular secara intraprasental dan
menyerang embrio atau fetus secara cepat sehingga menyebabkan kematian embrio,
mumifikasi, aborsi, dan lahir mati. Infeksi pada saat kelahiran akan
menyebabkan kerusakan pada epital germinal di cerebelum yang mengakibatkan
hipoplasia cerebral, inkordinasi, dan tremor karena cerebelum merupakan bagian
dari sistem syaraf pusat yang mengkoordinasikan keseimbangan dan pergerakan.
Virus akan berada dalam jumlah banyak di semua sekresi dan ekskresi kucing
seperti feses, urine, muntah, saliva, dan mukus selama fase akut dari penyakit
ini dan dapat bertahan pada feses kucing selama 6 minggu setelah penyembuhan.
Penyakit
ini menular kontak langsung atau tidak langsung melalui air liur, air
kencing,muntah dan melalui kotoran kucing yang terinfeksi.
Selain
itu anak kucing juga dapat tertular virus dari induknya, bila sang induk
terserang virus ini pada saat bunting.
Virus
panleucopenia dapat bertahan cukup lama di luar tubuh kucing. Sebagian besar
desinfektan tidak mampu membunuh virus ini.
Oleh
karena itu penularan terbesar terjadi melalui kontak dengan kandang, lantai
atau peralatan makan dan minum kucing yang tercemar virus dan tidak dibersihkan
dengan desinfektan yang sesuai.
Virus
masuk ke tubuh kucing biasanya melalui mulut, berkembang di kelenjar pertahanan
di bagian mulut, lalu menyebar ke seluruh tubuh.
Kemudian
virus akan berkembang di beberapa organ seperti kelenjar pertahanan seluruh
tubuh, sumsum tulang dan selaput lendir usus yang menyebabkan hancurnya usus.
Gejala
klinis Sebagian besar infeksi dari virus
panleukopenia berlangsung secara subklinis. Kucing yang terinfeksi sebagian
besar terkena pada saat berumur di bawah 1 tahun. Gejala klinis yang terlihat
yaitu demam, depresi, dan anorexia selama periode inkubasi 2-7 hari. Muntah
akan terlihat 1-2 hari setelah demam, umumnya berhubungan dengan empedu dan
tidak terkait dengan makanan. Diare yang terjadi merupakan gejala yang tampak
terakhir. Muntah dan diare terjadi secara teratur, diare terkadang disertai
dengan darah. Dehidrasi parah terus terjadi meskipun kucing terus minum.
Physical examination menunjukkan adanya depresi yang parah, dehidrasi, dan
terkadang adanya rasa sakit di daerah abdomen. Palpasi pada abdomen dapat
menginduksi kejadian muntah, selain itu kebengkakan dan penebalan usus serta
kebengkakan limfoglandula mesenterica akan teraba. Pada kucing muda dengan
kelainan cerebellum akan terlihat gejala ataksia dan tremor. Gejala akan
terlihat selama 5-7 hari. Anak kucing yang menderita penleukopenia perakut akan
mati dalam waktu 24 jam setelah timbul gejala klinis (Aiello 2000).
LesioPada
kasus penyakit panleukopenia perakut, lesio yang jelas terlihat hanya
sedikit, lesio yang sering terlihat yaitu dehidrasi dan kekurusan. Perubahan
patologianatomi pertama yang terjadi yaitu edema dan nekrosa pada thymus dan
limfoglandula mesenterika. Sumsum tulang akan terlihat agak cair dan berlemak.
Dinding usus besar akan terlihat bengkak dan menebal serta terdapat akumulasi
gas. Permukaan usus besar yang terinfeksi akan terlihat hiperemia dan terlihat
adanya haemoragi ptechie atau echimosa. Hati, ginjal, dan limpa akan terlihat
membengkak. Secara histologi kripta usus mengalami dilatasi disertai keberadaan
sel-sel debris yang terdiri dari sel-sel epitel yang telah nekrosa. Vili usus
akan terlihat tumpul dan bersatu. Selain itu terlihat adanya degenerasi
hepatosit hati dan sel epitel pada tubulus renalis. Badan inklusi intranukleus
eosinofilik terlihat pada jaringan tempat virus mengalami replikasi.
Differensial
diagnosa dari penyakit ini adalah salmonellosis,
feline leukemia virus, dan feline immunodeficiency virus.
Diagnosa
penunjangSemua anak kucing yang menderita demam, kehilangan
indera perasa, diare yang disertai atau tidak disertai muntah dicurigai
menderita panleukopenia. Umumnya jumlah sel darah putih sangat sedikit karena
virus ini menyerang sumsum tulang yang memproduksi sel darah putih. Tes feses
dengan menggunakan ELISA kit khusus feline panleukopenia dapat meneguhkan
diagnosa. Penggunaan ELISA kit tidak boleh dilakukan setelah 5-12 hari paska
vaksinasi panleukopenia virus karena akan menunjukkan hasil positif palsu.
Isolasi virus, tes Polimerase Chain Reaction (PCR) dan pengukuran tingkat
antibodi merupakan tes yang potensial untuk melihat adanya infeksi ini.
gejala
: Penyakit
ini dapat menyebabkan anemia, muntah-muntah dan diare yang parah pada kucing.
Kadang-kadang
perkembangan penyakit sedemikian cepat sehingga anak kucing mati tiba-tiba
sebelum pemiliknya sempat melihat tanda-tanda sakit.
Setelah
diare dan muntah, biasanya diikuti dengan hilangnya nafsu makan yang
mengakibatkan dehidrasi dan kematian.
cara
mencegahnya :
1.vaksinasi
yang teratur. Anak kucing dapat divaksinasi pada umur 8-10 minggu. Agar
kekebalan yang terbentuk lebih terjamin sebaiknya vaksinasi diulang 1 bulan kemudian.
Setelah itu vaksinasi dianjurkan diulang setiap tahun. Untuk kucing dewasa atau
berumur lebih dari 6 bulan yang belum pernah divaksinasi, vaksinasi bisa
dilakukan tiap tahun.
2.Trus
bersihin kandang pakek desinfektan khusus hewan yg dijual di petshop2 terdekat.
*lebih
baik mencegah daripada mengobati
Feline
Panleukopenia (FP) adalah suatu penyakit kucing yang disebabkan oleh
virus feline parvo, dimana virus ini sangat cepat menular. Dari tahun ke tahun
penyakit ini telah dikenal dengan berbagai nama yaitu distemper kucing,
enteritis (radang usus disertai memar yang cepat menyebar), demam kucing dan
penyakit tifus kucing. Meskipun dikenal dengan berbagai nama, namun sebenarnya
penyakit dengan nama berbeda tersebut disebabkan oleh virus berbeda pula. FP
virus ini tergolong virus yang jahat, karena dapat membunuh dengan cepat
membagi sel-selnya dengan cepat. Kerugian dari penyebaran sel pada virus ini
dapat membuat kucing komplikasi dan infeksi/peradangan hasil bakteri.
Untuk
mengetahui terjangkitnya virus ini dapat dilihat melalui gejala-gejala yng
muncul pada kucing kita.yang pertama hilangnya selera makan, demam tinggi,
kelesuan, muntah-muntah, hidung kucing yang biasanya lembab menjadi sangat
kering (dehidrasi). Fluktuasi peningkatan suhu tubuh akibat demam oleh kucing
sangat cepat, dan sangat tidak normal ( normalnya demam pada kucing akan
meningkat secara bertahap dalam 3-4 hari). Demam tidak normal ini akan
menyebabkan kucing diambang kematian. Menurut penelitian dokter 75%
kucing yang mengidap penyakit ini akan mengalami kematian.
Penularan virus ini dapat melalui kutu, darah air seni dari kucing yang
terinfeksi, yang perlu dilakukan para penyayang kucing agar kucing kesayangan
tidak terjangkit virus ini adalah menjaga kebersihan kandang, pola makan kucing
, kesehatan kucing serta lakukan vaksinasi.
Virus ini cepat menjangkit pada kitten (anak kucing), hal ini dikarenakan daya
tahan tubuh pada kitten masih lemah, jadi lakukan vaksinasi pada kucing anda,
minimal sejak umur 2 bulan. Serta berilah nutrisi dan vitamin yang cukup untuk
kucing kesayangan anda.
Ketika
penyakit ini menyerang kucing yang berumur dibawah 8 bulan , hal ini sangat
riskan untuk tertolong karena daya tahan tubuh masih lemah. Kucing dewasa
memiliki kesemapatan untuk hidup lebih besar ketika terserang penyakit ini.
Perawatan dan therapy akan sangat mendukung dan membantu untuk
mempertahankan fisik kucing agar mampu melawan virus tersebut dengan
system kekebalannya .
Tidak ada pengobatan yang mampu membunuh virus, Pengasingan kucing yang sakit
adalah factor penting. Breeder akan mencoba untuk memenuhi kebutuhan air kucing
dengan meminumkannya, meningkatkan kadar gizi yang masuk melalui vitamin, dan
mencegah infeksi/peradangan sekunder dengan zat pembunuh kuman. Jika kucing
dapat survive dalam waktu 48 jam, kesempatan untuk sembuh mulai terbuka.
Usahakan kandang kucing harus hangat (tambahkan lampu 5 watt), higienis, dan
sangat bersih. Perhatian dan kasih sayingpemilik kepada kucing adalah
sangat penting. Kucing layaknya manusia, apabila diberi sentuhan kasih sayang
dan perhatian maka semangat untuk hidup akan jauh lebih besar.
Untuk dapat menjauhkan kucing anda dari penyakit ini adalah jaga kesehatan,
kebersihan kucing anda. Faktor utama yang menyebabkan kematian adalah daya
kekebalan tubuh yang lemah. Jaga kesehatan kucing anda agar selalu prima, beri
vitamin dan makanan bergizi yang cukup. Vaksin sangat diperlukan kucing untuk
menjadikan tubuh kucing lebih tahan terhadap beberapa penyakit. TAPI INGAT!!!,
meskipun kucing anda sudah divaksin jangan terlalu PERCAYA DIRI bahwa kucing
anda tidak akan terkena penyakit INI!!!!.
Pencegahan
penyakit panleukopenia pada kucing dilakukan dengan vaksin aktif yang
dimodifikasi dan vaksin inaktif. Vaksin aktif tidak boleh diberikan pada kucing
bunting, mengalami imunosupresi, sakit, atau kucing di bawah umur 4 minggu.
Kucing divaksinasi pada umur 8-10 minggu kemudian diulang pada umur 12-14
minggu, setelahnya diulang setiap tahun.
Terapi
dapat dilakukan dengan memberikan terapi cairan berupa Ringer laktat. Pemberian
antibiotik seperti Amoxycillin 7 mg/kg bb im, Gentamisin 2 mg/kg bb
im dan Ciprofloxacin 10 mg/kg bb po. Pemberian antibiotik juga disertai
dengan pemberian antihistamin berupa Diphenhydramine 5 mg/kucing im dan
CTM po untuk mencegah kejadian alergi akibat antibiotik. Pemberian multivitamin
seperti Hematopan®, vitamin ADE, dan Calcipet® dilakukan sebagai terapi
supportif.
Menurut
Aiello (2000), penanganan kasus panleukopenia akut membutuhkan pengamatan yang
teratur, terapi cairan, dan terapi suportif. Gangguan elektrolit, acidosis,
hipoglicemia, hipoproteinemia, anemia, dan infeksi sistemik merupakan
permasalahan berat yang sering terjadi pada kucing yang terinfeksi panleukopenia,
sehingga perlu diberikan nutrisi secara parenteral. Tranfusi plasma atau darah
dari kucing yang telah kebal terhadap panleukopenia akan membantu tekanan
onkotik plasma dan menyediakan imunitas pasif. Selain itu diberikan antibiotik
spektrum luas tetapi hindari penggunaan antibotik yang nefrotoksik seperti
Gentamisin dan Amikasin pada kucing yang menderita dehidrasi. Penggunaan
antiemetik seperti Metoclopramide akan mengurangi rasa sakit dan diberikan
sebelum pemberian pakan.
(Source: duniaveteriner.com)